Ah, akhirnya masuk ke SMA 70, pilihan pertamaku!
--
Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA. Kalau tidak salah, selama 3 hari pertama akan ada MOS, atau masa orientasi siswa. MOS itu sendiri Aku lupa isinya apa. Yang berhasil kuingat hanyalah: dikumpulkan di lapangan basket (yang letaknya di lapangan sebelah atas), lalu ada demonstrasi setiap ekstra kurikuler yang ada di 70.
Setelah kegiatan selesai (kalau tidak salah, tidak sampai seharian penuh, dan sudah bisa pulang jam 10/11), aku dan Evren, tman SMPku yang juga masuk 70, segera bergerak pulang. Evren tinggal di daerah Mampang, sedangkan Aku di Ciganjur. Karena searah, walaupun akan naik bus yang berbeda, kami jalan bareng menuju terminal blok m.
Terminal itu tak jauh dari sekolahku, tinggal jalan 200 meter ke arah SMA 6, lalu belok kiri, menyeberang jembatan, lalu sampai di jalur terminal. Rencananya Aku akan naik kopaja 616, dan Evren akan naik metromini 75.
Sebelum kami tiba di terminal, tentunya kami harus berjalan dulu ke sana. Ketika baru berjalan beberapa puluh meter dari sekolah, kami melewati gelanggang olahraga Bulungan. Di depan pintu gerbang GOR itu kami mendapati pengalaman pertama menjadi "warga" 70. Saat melintas di pintu, seseorang berteriak memanggil kami.
"Anak mana lu?"
Kami berdua merasa takut, namun tak bisa mengelak. Ternyata dia adalah senior kelas 3 di 70. Aku baru tahu itu setelah beberapa minggu bersekolah. Tadinya kupikir dia adalah siswa sekolah lain yang mau mau mencari masalah dengan 70.
"Anak 70", jawabku.
"Mau kemana lo?"
"Pulang"
"Kemana?"
"Terminal"
--
Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA. Kalau tidak salah, selama 3 hari pertama akan ada MOS, atau masa orientasi siswa. MOS itu sendiri Aku lupa isinya apa. Yang berhasil kuingat hanyalah: dikumpulkan di lapangan basket (yang letaknya di lapangan sebelah atas), lalu ada demonstrasi setiap ekstra kurikuler yang ada di 70.
Setelah kegiatan selesai (kalau tidak salah, tidak sampai seharian penuh, dan sudah bisa pulang jam 10/11), aku dan Evren, tman SMPku yang juga masuk 70, segera bergerak pulang. Evren tinggal di daerah Mampang, sedangkan Aku di Ciganjur. Karena searah, walaupun akan naik bus yang berbeda, kami jalan bareng menuju terminal blok m.
Terminal itu tak jauh dari sekolahku, tinggal jalan 200 meter ke arah SMA 6, lalu belok kiri, menyeberang jembatan, lalu sampai di jalur terminal. Rencananya Aku akan naik kopaja 616, dan Evren akan naik metromini 75.
Sebelum kami tiba di terminal, tentunya kami harus berjalan dulu ke sana. Ketika baru berjalan beberapa puluh meter dari sekolah, kami melewati gelanggang olahraga Bulungan. Di depan pintu gerbang GOR itu kami mendapati pengalaman pertama menjadi "warga" 70. Saat melintas di pintu, seseorang berteriak memanggil kami.
"Anak mana lu?"
Kami berdua merasa takut, namun tak bisa mengelak. Ternyata dia adalah senior kelas 3 di 70. Aku baru tahu itu setelah beberapa minggu bersekolah. Tadinya kupikir dia adalah siswa sekolah lain yang mau mau mencari masalah dengan 70.
"Anak 70", jawabku.
"Mau kemana lo?"
"Pulang"
"Kemana?"
"Terminal"
Setelah tahu tujuan kami, dia melepaskan kami sambil berpetuah,"ati-ati lo ya!"
Kamii pun melanjutkan langkah menuju terminal.
Di sela perjalanan pulang, ku berpikir sejenak, "wah, hari depanku di SMA ini sepertinya akan penuh dengan lika-liku nih", sambil duduk di bangku kopaja yang sedang melewati sebuah sekolah berlabel STM Penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar